BACA JUGA
Memuat...
Senin, 10 Maret 2014

Patriot Kecil

00:32
Patriot KecilRima melihat adiknya yang termenung di dekat jendela. Mengentikkan jarinya dari tadi. Sinar matahari yang sudah mulai kelihatan menyinari kepalanya. Muka sang adik tampak sedih. Rima segan bertanya kepada adiknya apa yang terjadi, karena pasti itu hanya membuat adiknya tambah badmood. Tapi, Rima tetap penasaran kenapa adiknya dari tadi hanya disitu. Rima tetap mengurungkan niatnya.
Rima melangkah 4 kali. Jaraknya sama adiknya masih terlalu jauh. Untuk di senggol pun tidak sampai.
Rima maju 4 langkah. Sekarang, jaraknya sama adiknya sudah bisa dibilang dekat. Rima menundukkan kepala melihat sang adik duduk manis di depan jendela.
“Roni, kamu ngapain? Kok dari tadi diam saja? Ada masalah ya di sekolah?” tanya Rima langsung.
“Nggak sih…” jawab Roni. Suaranya masih terdengar halus.
“Terus?” tanya Rima lagi.
Roni memandang Rima, kakaknya. Dari wajah Roni keliahatan bahwa Roni sangat jenuh sekarang.
“Kak, aku ingin jadi Patriot.”
Rima tersenyum. Dia melihat adiknya yang polos situ. Walaupun masih umur 6 tahun, sudah punya impian seperti ini, luar biasa! Batin Rima dalam hati. Dia mengelus kepala adiknya. Rima memandang adiknya penuh.
“Jadi? Apa yang harus dilakukan sama Patriot kecil kayak kamu?”
Roni berpikir sejenak. “Perang?”
Jawaban yang didapat Rima membuat Rima tertawa. Kepolosan sang adik memang tiada duanya.
Rima mengambil 1 kursi yang terletak di pojok dan menaruhnya di samping Roni. Rima merangkul adiknya yang masih memandang pemandangan di luar.
“Perang itu nggak wajib, Ron.” Jawab Rima. “Yang kamu perlu lakukann hanya membuat Negara mu bangga.”
Roni bertanya lagi. “Gimana caranya? Mereka–mereka aja nggak kenal sama aku, kak.”
Rima menjawabnya dengan senyuman. “Nah, buat mereka kenal sama kamu. Tau kamu. Jangan buat orang bertanya siapa kamu. Tapi buat orang menjawab itu kamu. Semua karya tuh butuh perjuangan.” Jawab Rima panjang lebar.
Roni menatap sang kakak. “Terus, Roni harus apa?”
“Roni harus tunjukkan kalau kamu bukan hanya anak biasa dari desa kecil. Tapi anak luar biasa berasal dari desa kecil.”
“Roni tetap nggak ngerti.” Roni melihat kakaknya yang juga sedang menatapnya.
“Roni artinya harus bekerja keras demi membuat Negara kita bangga. Mungkin sekarang emang belum banyak yang tau kamu. Tapi kalau kamu punya niat membuat orang kenal sama kamu, semua itu akan terjadi kok. Lakukan hal positif dan terhormat, itu yang membuat kamu menjadi patriot kecil. Sekarang, ngerti?”
Roni mengangguk paham. Ia tersenyum lebar. Berdiri dari tempat duduknya.
“OKE!!” teriak Roni semangat.
Roni berlari keluar rumah. Membentangkan tangannya yang lebar berasa sedang terbang. Menutup matanya dan berkata dalam hatinya…
“aku lah si Patriot Kecil.”
Cerpen Karangan: Angela Purba S
Facebook: Angela PS
Umur 11 tahun. Lahir di Djakarta, 17 Oktober 2001. enjoy!

0 komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH SESUKA ANDA SELAMA ITU:

NO SARA
NO BULLY
NO POR*O

SAYA LEBIH MENGHARGAI JUNKER DARIPADA SILENT READER.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.

 
toggle footer